ADA KAOS

Rabu, 09 Februari 2011

INTUISI MENUJU SUKSES

Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya. Intuisi adalah instrument yang bisa di asah kepekaannya apabila kita mempunyai keseimbangan antara heart (hati), head (pikiran) dan hand (perilaku).

Sekali waktu kita pasti pernah tiba-tiba mempunyai perasaan tidak enak. Sepertinya akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tidak tergambarkan atau bisa digambarkan walaupun samar-samar. Perasaan seperti itu adalah intuisi atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut firasat. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan keseharian mereka, halmana menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang mereka ambil.

Sampai saat ini dipercaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat agar seseorang dapat sukses dalam bisnis. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak buku-buku mengenai kiat-kiat sukses selalu memasukkan strategi mempertajam intuisi.

MELATIH INTUISI
Menurut Sumarsono Wuryadi, sebenarnya sambil melakukan kegiatan sehari - hari, kita bisa sambil berlatih mempertajam intuisi, misalnya yaitu..:
  • Ketika telepon berbunyi, sebelum mengangkatnya kita bisa lebih dulu memfokuskan perhatian untuk mencoba menebak siapa yang menelepon.
  • Ketika menerima surat, sebelum membuka sampulnya fokuskan dulu perhatian kita dan cobalah untuk mengetahui apa kira - kira isinya.
  • Mengambil kartu - kartu berwarna sambil memejamkan mata lalu menebak apakah warna yang terpegang sesuai dengan warna yang memang ingin diambil.
  • Melempar koin lalu menebaknya.
Latihan lainnya bisa dilakukan sambil duduk dalam rileks di tempat yang cukup sepi.
Niatkan bahwa kita ingin mendapatkan petunjuk dari Tuhan mengenai perjalanan yang akan kita lakukan, kondis kesehatan, keuangan, urusan bisnis atau apa saja yang menjadi masalah kita saat ini. Selanjutnya fokuskan perhatian pada keluar masuknya nafas dari lubang hidung, sehingga kita semakin rileks dan memasuki suasana yang hening.
Begitu memasuki kondisi alpha, cobalah mulai menangkap sinyal - sinyal yang muncul. Sinyal - sinyal yang muncul sangat tergantung pada kepekaan masing - masing orang.
Mereka yang penglihatannya peka (clair voyance) akan menangkap sinyal itu dalam bentuk gambaran visual, mereka yang pendengarannya peka (clair audience) akan menangkapnya dalam bentuk suara atau bisikan. Sementara orang yang peka perasaannya (clair sentience) akan menangkap sinyal itu dengan perasaannya. Atau tiba - tiba muncul begitu saja sebagai pengertian atau kesimpulan baru yang kita yakini sebagai sesuatu yang benar meski kita tidak tahu alasannya secara jelas.
Menurut Sumasono, latihan - latihan itu perlu dilakukan setiap hari sehingga semakin lama kita menjadi semakin peka. Jika sudah sampai pada tahap mahir, dengan mudah dan cepat kita akan bisa ‘mengetahui’ sesuatu yang akan terjadi. Dengan begitu kita bisa berupaya menghindari terjadinya hal - hal yang tidak kita inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar