ADA KAOS

Jumat, 11 Februari 2011

TUNDA KESENANGAN YANG KECIL!!!

Satu hal sangat disukai para investor adalah menunda kesenangan untuk sementara waktu dalam upaya mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam salah satu wawancara, Warrent Bufet (Investor) mengatakan Seorang investor selalu bisa menahan diri untuk mengambil keuntungan kecil dan membuat keuntungan besar menghampirinya. Inilah yang tidak bisa dilakukan oleh orang miskin dan kelas menengah, sehingga mereka tidak bisa meninggalkan zona-nya (tidak bisa merubah red). Paling tidak itulah yang Robert Kiyosaki nyatakan dalam bukunya "Guide To Investing".
Satu hal yang bisa menjadi bukti pemikiran mereka adalah fenomena
umum yang ada di masyarakat kita. Trend di masyarakat memaksa hukum ikut-ikutan berlaku dalam dunia marketing Bahkan lebih hebat lagi, trend itu sengaja diciptakan dengan brand image advertaising oleh setiap perusahaan dan bersemayam di otak masyarakat untuk segera membeli produknya, walaupun hanya sekedar trend. Alhasil, kita harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi setiap keinginan. Padahal bila kita lihat hari ini di rumah, berapa banyak barang yang dulu kita ngotot untuk membelinya, sekarang masih tersimpan rapih atau hanya beberapa kali saja kita pakai. Itulah yang disebut dengan gaya hidup yang memaksa kita harus bekerja lebih keras lagi. Tapi apakah kita melakukan hal yang sama untuk investasi? Mari kita hitung dari sejumlah uang yang kita keluarkan setiap bulan dan bagi menjadi tiga :
  1. Berapa banyak untuk BIAYA HIDUP yang habis tak kembali?
  2. Berapa banyak untuk GAYA HIDUP yang memaksa kita harus bekerja lebih keras?
  3. Berapa banyak untuk INVESTASI masa depan?
Semestinya dari pendapatan pokok yang kita miliki (Primary Income) dapat diatur cashflownya sebagai berikut :
biaya-gaya-hidup
Ambil 20% di awal dari penghasilan kita untuk INVESTASI, sisanya 80% silahkan Anda habiskan untuk BIAYA HIDUP (Ambil 20% di awal, bukan sisa! Jika tidak, sampai kapanpun Anda tidak akan bisa berinvestasi).
Tanaman investasi Anda akan tumbuh sejalan dengan pemupukan dan penyiraman yang dilakukan (penambahan investasi atau top up Top Up adalah istilah umum untuk penambahan investasi). Dari sinilah Anda bisa memenuhi GAYA HIDUP yang diinginkan. Namun pastikan hanya terpakai 60% saja, sisanya (40%) harus Anda lipat kembali ke Investasi. Begitulah seterusnya hingga benar-benar semua GAYA HIDUP bisa Anda cukupi dari hasil Investasi.
Yang paling penting bukan seberapa besar PRIMARY INCOME Anda. Sebesar apapun penghasilannya hari ini, jika tidak pandai berinvestasi maka kelak Anda akan jatuh miskin! Yang terpenting adalah seberapa besar penghasilan PASSIVE INCOME Anda? Sehingga Anda tidak perlu bekerja sekalipun, namun semua gaya hidup yang Anda sukai bisa terpenuhi. Itulah yang disebut ABSOLUTE FREEDOM FINANCIAL.

Ada beberapa kawan dekat saya yang membeli sepeda motor dari hasil kerja dia selama ini dengan cara mengangsur 450 ribu setiap bulan selama 4 tahun. Saya tahu betul bagaimana prihatinnya dia untuk sekedar bisa membayar cicilannya setiap bulan. Pernah suatu hari saya katakan Uang yang Anda keluarkan untuk membeli sepeda motor ini, jika Anda lakukan dengan cara tepat dan benar akan bisa membeli 10 bahkan 100 sepeda motor yang sama di 4 tahun ke depan! Bila perlu Anda jadi dealernya sekalian!
Tentu saja dengan nada ketus dia katakan Ah..yang realita saja. Bagaimana mungkin 450 ribu per bulan bisa jadi sebanyak itu di 4 tahun ke depan?
Sahabat, dahulu juga orang mengatakan Ah..yang realita saja. Bagaimana mungkin manusia yang kecil pendek ini bisa mendarat di bulan? Atau Mana mungkin kita keliling dunia hanya dalam 1 hari Atau bahkan Ala..paling-paling cuma khayalan orang gila saja yang bisa seperti itu!
Tapi kini, dunia ini dihiasi oleh mereka yang memiliki impian gila sekalipun. Sebenarnya otak siapa yang waras? Sang penemu atau orang yang hanya bisanya mencemooh dan mengejek orang-orang yang mau merubah diri dan dunia ini?
Nah sahabat...mulailah kita membuka paradigma dan belajar lebih banyak tentang perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, 
Wallahu A'lam Bisshowab

2 komentar: